BPNB - TRADISI KEBOAN ALIYAN BANYUWANGI
Manage episode 326280150 series 3208653
Masyarakat Osing Banyuwangi sebagian besar hidup dari pertanian. Keberlangsungan lahan pertanian yang diolah sampai menghasilkan panen yang baik, terkadang luput dari apa yang diharapkan oleh petani karena keberhasilannya tergantung pada iklim yang terkadang tidak selaras dengan perhitungan petani, kebutuhan air yang cukup, dan tidak ada hama dan lainnya. Mereka berusaha menjaga lahan pertaniannya dari mulai tanam (tandur) sampai panen tiba dengan tradisi-tradisi. Ada dua tingkatan tradisi yaitu bersifat publik atau desa dan individual. Salah satu ritual yang bersifat publik adalah ritual keboan.
Awal Mula/Sejarah Keboan Di Desa Aliyan
Desa Aliyan terletak di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Tradisi keboan sudah dilakukan turun-temurun. Bermula dari sebuah peristiwa gagal panen yang dialami oleh petani di Desa Aliyan dan musibah tersebut berakhir setelah adanya makhluk gaib mirip kebo menginjak-injak padi di sawah.
Menurut kepercayaan masyarakat Aliyan, pada awal berdirinya Desa Aliyan hidup seseorang yang bernama Wongso Kenongo, sesepuh sekaligus pemimpin Desa Aliyan. Wongso Kenongo memiliki dua putra bernama Raden Pekik dan Raden Rangga. Suatu ketika terjadi gagal panen yang disebabkan oleh hama dan kesulitan air sehingga kehidupan masyarakat Desa Aliyan sangat menderita.
SOURCE IMAGE : https://www.superradio.id/festival-kebo-keboan-aliyan-menandai-awal-musim-tanam-di-banyuwangi/
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/rakosafm/message13 afleveringen